“Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah
kepada-Ku” (Keluaran 8:1b).
Menurut kamus bahasa Indonesia, kata ‘ibadah’ berarti
‘perbuatan yang dilakukan berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah, untuk
menjalankan perintah-Nya, serta menjauhi segala larangan-Nya.’ Kalimatnya
sederhana, namun melakukannya susahnya bukan main. Apa benar? Lihat saja apa
yang dilakukan oleh bangsa Israel ketika mereka berada di padang gurun. Mereka
berkali-kali jatuh di dalam dosa. Dan setelah mereka menguasai Kanaan, sebagian
raja-raja mereka juga tinggal di dalam dosa.
Alasan Allah membawa bangsa Israel keluar dari Mesir sudah
Allah ocus na sendiri, yakni supaya mereka beribadah kepada Allah yang benar.
Allah mempunyai maksud indah terhadap bangsa ini.
Saudara, Allah juga merindukan kita beribadah kepada Dia
dengan benar. Peribadahan yang benar bukanlah sekedar pergi ke Gereja.
Itu sebagian kecil saja. Peribadahan yang benar harus disertai dengan sikap
hati yang benar. Dan ini tidak terlepas dari hati yang telah dikuduskan di
dalam nama Yesus.
Kepada jemaat di Roma, Paulus berkata, “Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi
serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga
kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna” (Rm. 12:1, 2).
Ibadah
yang sejati adalah mempersembahkan tubuh.
Mengapa tubuh, bukannya roh atau jiwa? Setelah dilahirkan kembali roh kitalah
yang dilahirkan kembali. Secara otomatis roh kita menjadi milik Allah. Namun
lain halnya dengan tubuh kita. Dengan tubuh ini kita ocu melakukan apa saja,
termasuk menyerahkannya untuk senjata-senjata kegelapan. Alkitab berkata, “Dan
janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai
sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai
orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran”
(Rm. 6:13). Sedangkan jiwa, tempat pikiran kita, harus diperbaharui dengan
firman Tuhan setiap hari.
Renungan:
Definiskan
‘ibadah’ dengan benar. Kalau Anda dipanggil beribadah berarti lakukanlah dengan
setia dan sungguh-sungguh, supaya dunia melihat terang Allah di dalam hidup
Anda. Ibadah tanpa disertai pertobatan hanyalah kesia-siaan.
0 komentar:
beritakanlah kepada saudara-saudaramu segala sesuatu yang baik dan penuh sukacita atas apa yang kamu lihat dan kamu dengar