Seekor KUCING ( TOM ) dan seekor TIKUS ( JERRY ), mati pada hari yang sama dan masuk ke surga.
Ketika sedang menyusuri jalanan di surga yg terbuat dari emas, mereka
bertemu dengan Allah, dan Ia ( Alllah) bertanya kepada mereka.. Apakah sejauh ini kamu senang tinggal disini ?"" TIKUS itu menjawab, " Wah, tentu saja, ini hebat, tetapi bolehkah saya meminta sepasang sepatu luncur ?" Allah menjawab, " Oh, tentu boleh," dan Ia ( Allah) memberikan sepatu luncur itu kepada TIKUS.. setelah itu Allah bertemu dengan KUCING dan bertanya kepadanya, " Apakah sejauh ini kamu senang tinggal disini ?".. KUCING itu menjawab, " Ya, senang sekali Tuhan, saya tidak menyangka Engkau menyediakan Meals on Whells ( daging di atas roda )
Berita Kehilangan
Ada
seorang laki-laki yang sayang sekali dengan kucing peliharaanya, dia
menelpon saya katanya ..Halo, Pak ? Saya kehilangan kucing saya
dan..??" saat itu saya langsung menjawab, saya tidak dapat menolong
Anda." katanya " Tetapi kucing saya ini sangat cerdas, mirip manusia, kucing ini hampir dapat berbicara." Saat itu, saya langsung menjawab " Nah, kalau begitu, bapak tunggu saja, mungkin sebentar lagi dia(kucing) akan menelepon anda..
SEMANGAT SUKACITA BERAKHIR DUKA
Seorang
Turis tersesat di padang gurung, karena lelah dan lemah akhirnya dia
menemukan sebuah gereja kecil dan setib di sana ditersungkur. dan
seorang Penginjil menemukannya dan merawatnya. Sesusah sadar dan
beristirahat, Ia menanyakan arah ke kota terdekat kepada Penginjil. " Apakah Anda mau meminjam kuda saya ?" tanya si Penginkil menawarkan. Turis tersebut menjawab, " Iya ! "
Penginjil : Tetapi kuda saya ini Istimewa. Anda harus mengatakan" Puji
Tuhan" untuk membuatnya berlari dan "Amin" untuk membuatnya berhenti. Tanpa terlalu memperhatikan perkataan si Penginjil, turis itu menjawab, "Oh, ya, baiklah.
Maka naiklah Turis itu ke punggung kuda milik si penginjil dan berkata,
" Puji Tuhan," dan kuda itu mulai berjalan. Kemudian Turis itu berkata,
"Puji Tuhan, Puji Tuhan" dan kuda itu Mulai berlari.. Akhirnya
karena merasa berani, Turis tersebut berkata, " Puji Tuhan, Puji Tuhan,
Puji Tuhan, Puji Tuhan" dan kuda itu berlari secepatnya. . . . . . .
wuzzzzzzzzzzzz...... Tiba-tiba tampaklah sebuah jurang dalam jarak
hampir 100 Meter ke depan, dan Turis itu mencoba segala cara untuk
menghentikan kuda itu.." Waduh ! Berhenti ! Tolong ! Waduh !..."
Akhirnya Turis tersebut teringat kata-kata Si Penginjil, " Amin ! " dan
kuda itu berhenti tepat di tepi jurang. Karena merasa Lega dan Lemas dan
merasa selamat , Turis itu berkata, Puji Tuhan !"" KOMPA, Maju Truszz....Aku Mendukungmu...!!!
Seorang Ibu bertanya kpd anaknya yang baru pulang dari Kebaktian
Apa Yang Kamu Di Pelajari Di Kebaktian Komisi Pemuda ?
" Begini, Ma. Pengkhotbah menceritakan bagaimana Allah mengutus Musa
di BELAKANG garis musuh dalam satu MISI PENYELAMATAN untuk membawa
Bangsa ISRAEL keluar dari MESIR. Ketika ia dan Bangsa ISRAEL sampai di
LAUT MERAH, ia (MUSA) dan para INSINYURNYA membangun jembatan PONTON dan
semua orang berjalan menyeberangi laut itu dgn AMAN. Kemudian ia
menggunakan Walkie-talkienya ( Radio ) untuk mengirim PESAN berita ke
MARKAS BESAR dan meminta segera di LANCARKAN serangan ANGKATAN UDARA.
Lalu mereka mengirimkan PESAWAT-PESAWAT PEM-BOM untuk menghancurkan
jembatan itu, dan Semua orang ISRAEL SELAMAT. " Usai bercerita Sang
Ibu bertanya dengan HERAN..!! " Apakah BENAR Begitu yang di AJARKAN Di
KEbaktian Pemuda oleh Pengkhotbah ???? " Anak : Sebenarnya Sih tidak
seperti itu, Ma, tetapi.. kalau Saya menceritakan seperti yang di
ceritakan Pengkhotbah, Mama pasti tidak Percaya..!!
( Baca Kisah Musa )
UKURAN KEBAHAGIAAN
Seorang
petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari
sawah sambil diguyur air hujan.Tiba-tiba lewat sebuah motor didepan
mereka. Berkatalah petani kepada istrinya,”Lihat Bu,betapa bahagianya
suami istri yang naik motor itu meski mereka kehujanan,tapi mereka bisa
cepat sampai dirumah tidak seperti kita yg harus lelah berjalan untuk
sampai kerumah.”
Sementara itu pengendara motor dan istrinya yg
sedang berboncengan dibawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil
pick up lewat didepan mereka. Pengendara motor itu berkata kepada
istrinya,”Lihat Bu, betapa bahagianya orang yg naik mobil itu, mereka
tidak perlu kehujanan seperti kita.” Didalam mobil pick up yg dikendarai sepasang suami istri terjadi perbincangan ketika sebuah sedan Mercy lewat,”Lihatlah Bu, betapa bahagia orang yg naik mobil bagus itu, pasti nyaman dikendarai tdk spt mobil kita yg sering mogok.”
Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat
sepasang suami istri yg berjalan bergandengan tangan dibawah guyuran air
hujan, pria kaya itu berkata dlm hati,”Betapa bahagianya suami istri
itu,mereka dgn mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri
indahnya jalan di pedesaan ini, sementara aku & istriku tdk pernah
punya wkt utk berduaan krn kesibukan masing-masing.”
Kebahagiaan takkan pernah kita miliki jika kita hanya melihat
kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidup kita dengan
hidup org lain.
Kisah Uang Seribu dan Seratus Ribu
Uang
Rp1000 dan Rp100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama di cetak
dan diedarkan Bank Indonesia. Mereka keluar pada saat bersamaan,
berpisah dari bank, lalu beredar di masyarakat. Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda, terjadilah percakapan
Rp100.000 : Kenapa badanmu begitu lusuh, kotor dan bau amis?
Rp1.000 : karena begitu keluar dari bank, aku langsung ke tangan
orang-orang bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan
hingga tangan pengemis. Kalau kamu, kenapa kelihatan begitu baru, rapi
dan masih bersih?
Rp100.000 : karena begitu keluar dari bank,
aku langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restauran
mahal, di mall dan hotel berbintang. Keberadaanku selalu dijaga dan
jarang keluar dari dompet.
Rp1000 : pernahkah engkau mampir ke tempat ibadah?
Rp100.000 : (terdiam, lalu) Jarang sih, bahkan banyak di antara kami yang belum pernah.
Rp1.000 : ketahuilah, walaupun keadaanku seperti ini, aku selalu mampir
di rumah-rumah ibadah dan di tangan anak yatim. Karena itu, aku selalu
bersyukur kepada Tuhan. Aku dipandang manusia bukan sebuah nilai, tapi
yang mereka pandang adalah sebuah manfaat….
Akhirnya menangislah uang Rp100.000 karena merasa besar, hebat dan tinggi nilainya tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini …
Makanan yang tidak bisa dibeli dengan uang
Kisah ini adalah
kisah nyata sebuah keluarga yang sangat miskin, yang memiliki seorang
anak laki-laki. Ayahnya sudah meninggal dunia, tinggalah ibu dan anak
laki-lakinya untuk saling menopang.
Ibunya bersusah payah
seorang membesarkan anaknya, saat itu kampung tersebut belum memiliki
listrik. Saat membaca buku, sang anak tersebut diterangi sinar lampu
minyak, sedangkan ibunya dengan penuh kasih menjahitkan baju untuk sang
anak.
Saat memasuki musim gugur, sang anak memasuki sekolah
menengah atas.Tetapi justru saat itulah ibunya menderita penyakit
rematik yang parah sehingga tidak bisa lagi bekerja disawah.
Saat itu setiap bulannya murid-murid diharuskan membawa tiga puluh kg
beras untuk dibawa kekantin sekolah. Sang anak mengerti bahwa ibuya
tidak mungkin bisa memberikan tiga puluh kg beras tersebut.
Dan
kemudian berkata kepada ibunya: " Ma, saya mau berhenti sekolah dan
membantu mama bekerja disawah". Ibunya mengelus kepala anaknya dan
berkata : "Kamu memiliki niat seperti itu mama sudah senang sekali
tetapi kamu harus tetap sekolah. Jangan khawatir, kalau mama sudah
melahirkan kamu, pasti bisa merawat dan menjaga kamu. Cepatlah pergi
daftarkan kesekolah nanti berasnya mama yang akan bawa kesana".
Karena sang anak tetap bersikeras tidak mau mendaftarkan kesekolah,
mamanya menampar sang anak tersebut. Dan ini adalah pertama kalinya sang
anak ini dipukul oleh mamanya.
Sang anak akhirnya pergi juga
kesekolah. Sang ibunya terus berpikir dan merenung dalam hati sambil
melihat bayangan anaknya yang pergi menjauh.
Tak berapa lama,
dengan terpincang-pincang dan nafas tergesa-gesa Ibunya datang kekantin
sekolah dan menurunkan sekantong beras dari bahunya.
pengawas
yang bertanggung jawab menimbang beras dan membuka kantongnya dan
mengambil segenggam beras lalu menimbangnya dan berkata : " Kalian para
wali murid selalu suka mengambil keuntungan kecil, kalian lihat, disini
isinya campuran beras dan gabah. Jadi kalian kira kantin saya ini tempat
penampungan beras campuran". Sang ibu ini pun malu dan berkali-kali
meminta maaf kepada ibu pengawas tersebut.
Awal Bulan
berikutnya ibu memikul sekantong beras dan masuk kedalam kantin. Ibu
pengawas seperti biasanya mengambil sekantong beras dari kantong
tersebut dan melihat. Masih dengan alis yang mengerut dan berkata:
"Masih dengan beras yang sama". Pengawas itupun berpikir, apakah kemarin
itu dia belum berpesan dengan Ibu ini dan kemudian berkata : "Tak
perduli beras apapun yang Ibu berikan kami akan terima tapi jenisnya
harus dipisah jangan dicampur bersama, kalau tidak maka beras yang
dimasak tidak bisa matang sempurna.
Selanjutnya kalau begini
lagi, maka saya tidak bisa menerimanya" .Sang ibu sedikit takut dan
berkata : "Ibu pengawas, beras dirumah kami semuanya seperti ini jadi
bagaimana? Pengawas itu pun tidak mau tahu dan berkata : "Ibu punya
berapa hektar tanah sehingga bisa menanam bermacam- macam jenis beras".
Menerima pertanyaan seperti itu sang ibu tersebut akhirnya tidak berani
berkata apa-apa lagi.
Awal bulan ketiga, sang ibu datang
kembali kesekolah. Sang pengawas kembali marah besar dengan kata-kata
kasar dan berkata: "Kamu sebagai mama kenapa begitu keras kepala, kenapa
masih tetap membawa beras yang sama. Bawa pulang saja berasmu itu !".
Dengan berlinang air mata sang ibu pun berlutut di depan pengawas
tersebut dan berkata: "Maafkan saya bu, sebenarnya beras ini saya dapat
dari mengemis". Setelah mendengar kata sang ibu, pengawas itu kaget dan
tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sang ibu tersebut akhirnya duduk diatas
lantai, menggulung celananya dan memperlihatkan kakinya yang sudah
mengeras dan membengkak.
Sang ibu tersebut menghapus air mata
dan berkata: "Saya menderita rematik stadium terakhir, bahkan untuk
berjalan pun susah, apalagi untuk bercocok tanam. Anakku sangat mengerti
kondisiku dan mau berhenti sekolah untuk membantuku bekerja disawah.
Tapi saya melarang dan menyuruhnya bersekolah lagi."
Selama ini dia tidak memberi tahu sanak saudaranya yang ada dikampung sebelah. Lebih-lebih takut melukai harga diri anaknya.
Setiap hari pagi-pagi buta dengan kantong kosong dan bantuan tongkat
pergi kekampung sebelah untuk mengemis. Sampai hari sudah gelap
pelan-pelan kembali kekampung sendiri. Sampai pada awal bulan semua
beras yang terkumpul diserahkan kesekolah.
Pada saat sang ibu
bercerita, secara tidak sadar air mata Pengawas itupun mulai mengalir,
kemudian mengangkat ibu tersebut dari lantai dan berkata: "Bu sekarang
saya akan melapor kepada kepala sekolah, supaya bisa diberikan sumbangan
untuk keluarga ibu." Sang ibu buru- buru menolak dan berkata: "Jangan,
kalau anakku tahu ibunya pergi mengemis untuk sekolah anaknya, maka itu
akan menghancurkan harga dirinya. Dan itu akan mengganggu sekolahnya.
Saya sangat terharu dengan kebaikan hati ibu pengawas, tetapi tolong ibu
bisa menjaga rahasia ini."
Akhirnya masalah ini diketahui juga
oleh kepala sekolah. Secara diam- diam kepala sekolah membebaskan biaya
sekolah dan biaya hidup anak tersebut selama tiga tahun. Setelah Tiga
tahun kemudian, sang anak tersebut lulus masuk ke perguruan tinggi qing
hua dengan nilai 627 point.
Dihari perpisahan sekolah, kepala
sekolah sengaja mengundang ibu dari anak ini duduk diatas tempat duduk
utama. Ibu ini merasa aneh, begitu banyak murid yang mendapat nilai
tinggi, tetapi mengapa hanya ibu ini yang diundang. Yang lebih aneh lagi
disana masih terdapat tiga kantong beras.
Pengawas sekolah
tersebut akhirnya maju kedepan dan menceritakan kisah sang ibu ini yang
mengemis beras demi anaknya bersekolah.
Kepala sekolah pun
menunjukkan tiga kantong beras itu dengan penuh haru dan berkata :
"Inilah sang ibu dalam cerita tadi."Dan mempersilakan sang ibu tersebut
yang sangat luar biasa untuk naik keatas mimbar.
Anak dari sang
ibu tersebut dengan ragu-ragu melihat kebelakang dan melihat gurunya
menuntun mamanya berjalan keatas mimbar. Sang ibu dan sang anakpun
saling bertatapan. Pandangan mama yang hangat dan lembut kepada anaknya.
Akhirnya sang anak pun memeluk dan merangkul erat mamanya dan berkata:
"Oh Mamaku……
Jangan Pernah Putus Asa
Suatu
hari dalam kondisi yang putus asa seorang pemuda memutuskan untuk
berhenti dari pekerjaannya, bahkan berhenti dari hubungannya dengan
sesama dan berhenti dari spiritualitasnya. Maka dia pergi ke hutan untuk
bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya. “Tuhan, berikan aku
satu alasan untuk tidak berhenti” katanya.
Tuhan memberi
jawaban yang mengejutkannya. “Lihat ke sekeliling...mu”, kataNya.
“Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan bambu yang ada di hutan
ini?” “Ya”, jawabnya.
Lalu Tuhan berkata, “Ketika pertama kali
Aku menanam mereka, Aku menanam dan merawat benih-benih mereka dengan
seksama. Aku beri mereka cahaya, Aku beri mereka air, dan pakis-pakis
itu tumbuh dengan sangat cepat. Warna hijaunya yang menawan menutupi
tanah, namun tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tapi Aku tidak berhenti merawatnya.”
“Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak
lagi. Namun, tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu, tetapi Aku
tidak menyerah terhadapnya.”
“Dalam tahun ketiga tetap tidak
ada yang tumbuh dari benih bambu itu tapi Aku tetap tidak menyerah.
Begitu juga dengan tahun ke empat. ”
“Lalu pada tahun ke lima
sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan dengan
pakis, yang kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti. Namun
enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih
dari 100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan
akar-akarnya. Akar-akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia
butuhkan untuk bertahan. Aku tidak akan memberikan ciptaanku tantangan
yang tidak bisa mereka tangani.”
“Tahukah engkau anakKu, dari
semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang menumbuhkan
akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu, Aku juga tidak akan
pernah menyerah terhadapmu”.
Tuhan berkata, “Jangan bandingkan
dirimu dengan orang lain. Bambu-bambu itu memiliki tujuan yang berbeda
dibandingkan dengan pakis tapi keduanya tetap membuat hutan ini menjadi
lebih indah.” “Saatmu akan tiba”, Tuhan mengatakan itu kepadanya. “Engkau akan tumbuh sangat tinggi.”
“Seberapa tinggi aku harus bertumbuh Tuhan?” tanyanya. “Sampai seberapa
tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?” Tuhan balik bertanya. “Setinggi
yang mereka mampu?” dia bertanya.
“Ya.” jawabNya “Muliakan Aku dengan pertumbuhan mu, setinggi yang engkau dapat capai.”
Lalu dia pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Tuhan tidak akan pernah menyerah terhadapnya. Tuhan juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda.
Minta Jadi Tampan
Sebuah bis yang mengangkut para pria berwajah jelek, bertabrakan dengan sebuah truk, dan semua penumpangnya meninggal dunia.
Mereka kemudian bersama-sama berada di alam baka.
Karena selama di dunia mereka bernasib malang memiliki wajah jelek,
maka malaikat di pintu surga berbaik hati, memberikan mereka kesempatan
untuk meminta satu permintaan yang pasti dikabulkan, sebelum mereka
masuk ke pintu surga.
Mereka semua berbaris satu persatu, dan malaikat pun bertanya kepada orang pertama di barisan tsb tentang permintaanya.
"Saya ingin menjadi tampan dan ganteng." jawab orang pertama, kemudian
malaikat itu menepukan kedua tangannya dan seketika itu juga pria
pertama yg berwajah jelek itu berubah menjadi ganteng dan sangat tampan.
Pria kedua pun menjawab sama, "Saya ingin menjadi cakep dan ganteng." dan malaikat itu kembali menepukan tangannya.
Demikian seterusnya mereka menjadi tampan dan ganteng, mereka semua
sangat senang tak terbayangkan dan terkagum-kagum pada dirinya
masing-masing.
Sampai ketika antrian sampai tengah barisan,
namun pria terdepan tidak segera menjawab, dia malah tertawa-tawa
terpingkal-pingkal, bergulingan di lantai seolah ada hal yg lucu sekali. Para pria yg lain pun menjadi bertanya-tanya apa yg terjadi.
Akhirnya, sang malaikat pun bertanya apa yg menjadi permintaanya...
0 komentar:
beritakanlah kepada saudara-saudaramu segala sesuatu yang baik dan penuh sukacita atas apa yang kamu lihat dan kamu dengar