Dasar
Firman Tuhan
Sebelum
membaca tulisan ini, ada baiknya membaca dulu tulisan yang sebelumnya pernah
dibuat, yaitu tentang Pacaran
Sesuai dengan Firman Tuhan dan Mengapa
Harus Pacaran yang Kudus. Pertanyaan di atas sepertinya merupakan salah
satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan, dan jawabannya tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan karena walaupun sudah jelas apa yang tertulis di
Alkitab, masih banyak orang yang tidak setuju. Ada satu bagian dalam Alkitab
yang menjelaskan tentang hal ini, yaitu dalam 2 Korintus 6:14-15, Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat
antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan
orang-orang tak percaya? Pesan dari ayat ini jelas, bahwa dalam memilih
pasangan hidup, kita harus memiliki pasangan yang satu iman.
Apa
artinya satu iman?
Satu
iman yang dimaksudkan di sini adalah satu iman dalam Yesus Kristus. Setiap
orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya, bisa dikatakan
sebagai orang yang memiliki satu iman, selain daripada iman kepada Yesus
Kristus berarti berbeda.
Alasan mengapa harus mempunyai pasangan yang satu iman
Selain memang
kita menuruti apa kata alkitab tentang pasangan yang seiman, ternyata firman
ini mempunyai alasan yang jelas. Kalau kita lihat dari sejarah bangsa Israel,
mereka seringkali jatuh pada penyembahan berhala karena pasangan mereka yang
tidak seiman, yaitu pasangan dari bangsa lain. Padahal Tuhan sudah berfirman
agar mereka tidak mengambil pasangan dari bangsa lain selain bangsa Israel agar
mereka tidak turut menyembah allah - allah bangsa lain. Raja Salomo pun yang
dikatakan sebagai orang yang paling bijak ternyata jatuh ke dalam dosa
penyembahan berhala pada akhir hidupnya (1 Raja2 11:1-13). Kalau Salomo yang
begitu bijak saja bisa jatuh dalam dosa penyembahan berhala karena istri -
istrinya, bagaimana dengan kita?
Alasan lain
adalah karena dalam suatu hubungan pernikahan, bukan hanya sekedar tentang
cinta antara seorang laki - laki dan seorang perempuan, tetapi juga tentang
bagaimana hubungan tersebut mempunyai dasar yang teguh, yaitu Tuhan Yesus
Kristus. Seperti kapal yang tidak boleh mempunyai dua orang Nakhoda, demikian
juga hubungan pernikahan yang tidak boleh berdasarkan dua iman yang berbeda
karena nantinya tidak mempunyai arah yang jelas. Lagipula saya yakin setiap
dari kita pasti menginginkan pasangan kita, yang adalah orang yang paling dekat
dengan kita di dunia ini juga diselamatkan oleh Yesus Kristus. Hubungan yang tidak
dilandaskan oleh kasih kepada Yesus Kristus sangatlah berbahaya, oleh karena
itu baiklah kita mempunyai pasangan yang satu iman, iman dalam Yesus Kristus.
Kan Yesus mengasihi semua orang, kok hanya boleh sama
yang satu iman?
Ya, benar sekali
bahwa Yesus mengasihi semua orang dan ingin semua orang diselamatkan, oleh
karena itu kita harus mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Bertemanlah
dengan siapa saja agar kasih Kristus dalam diri kita dapat terpancar kepada
semua orang, namun dalam masalah memilih pasangan hidup firman Tuhan katakan
mutlak harus satu iman.
Kalau
hanya pacaran saja dan tidak untuk menikah bagaimana?
Sebagai
orang Kristen, hubungan pacaran harus memiliki tujuan utama yaitu
"pernikahan". Pacaran merupakan proses pengenalan antara pria dan
wanita yang berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan
keluarga yaitu pernikahan. Jadi jika tujuan pacaran bukanlah pernikahan, ada
baiknya hanya berteman saja daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan
nantinya.
Kalau sudah terlanjur pacaran dengan yang beda iman
bagaimana?
Yang menjadi
masalah tentu jika memang sudah terlanjur pacaran beda iman. Saya hanya bisa
bilang, break dulu hubungannya, buat dia satu iman dulu kalau benar -
benar mau sama dia, lalu pacaran lagi kalau memang sudah satu iman. Kalau
memang tidak bisa menjadi satu iman maka lebih baik ditinggalkan dan mencari
yang satu iman. Memang
terkesan seperti memaksa, tetapi jika memang mau dengan orang tersebut ya
memang harus seperti itu karena kita mutlak harus mempunyai pasangan yang satu
iman, ingat dalam amanat agung Tuhan Yesus Kristus? Matius 28:19, Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dengan demikian selain kita mendapatkan pasangan
yang seiman, kita juga turut memenuhi amanat agung ini.
Jika
dia mau ikut kita bagaimana?
Pada
dasarnya adalah pastikan dia benar - benar percaya dan mengalami Yesus terlebih
dahulu, baru pacaran. Jangan sampai dia ikut agama Kristen karena mau bersama
dengan kita saja, karena menurut saya bukan status sebagai Kristen yang
penting, yang penting adalah bagaimana seseorang tersebut telah mengenal dan
mengalami Yesus sehingga percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat
pribadinya. Percuma seseorang pindah agama Kristen kalau tidak mengenal Yesus
terlebih dahulu. Memang terdengar sedikit sulit, oleh karena itu disarankan
untuk memilih pasangan yang memang sudah mengenal dan mengalami Yesus. Jangan
hanya melihat dari rupa saja, tetapi juga bagaimana imannya terhadap Yesus
Kristus.
Bagaimana
dengan orang yang sudah menikah dan beda iman?
Persoalan
terakhir adalah bagaimana dengan orang yang sudah menikah? Kalau orang tersebut
memang sudah menikah dengan yang beda iman, maka jangan sampai orang itu
bercerai. Matius 19:6, Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia. Kalau
memang sudah menikah, berarti itu memang sudah merupakan pilihan Tuhan untuk
orang itu dan pasti Tuhan punya rencana indah dalam hubungan itu. Tapi ingat,
ini hanya berlaku untuk yang memang sudah terlanjur menikah, untuk yang belum
sampai ke hubungan pernikahan, harus benar - benar cari pasangan yang satu
iman. 1 Korintus 7:12-13 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan:
kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan
itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan
laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan
laki-laki itu.
Sepertinya
sulit sekali untuk mendapatkan yang satu iman
Mungkin
banyak yang mengalami sepertinya kok malah orang dari agama lain yang dekat
dengan kita, kalau itu ya jelas saja, karena kita bukanlah mayoritas di negara
kita Indonesia tercinta ini, oleh karena itu kemungkinan untuk dekat dengan
yang satu iman dengan kita mungkin kecil. Apakah tidak mungkin untuk orang yang
selalu dekat dengan yang tidak seiman untuk mendapatkan sangan yang seiman?
Tenang saja, coba perluas pergaulan, jangan pernah menghindar dari
persekutuan, tetap percaya bahwa Tuhan pasti memberikan pasangan yang terbaik
untuk kita yang sesuai dengan kehendak-Nya. Kehendak-Nya adalah supaya kita
mendapatkan pasangan hidup yang benar - benar seimbang dengan kita. Jangan ada
lagi kompromi, percaya pada janji Tuhan. Jesus Bless Us.
0 komentar:
beritakanlah kepada saudara-saudaramu segala sesuatu yang baik dan penuh sukacita atas apa yang kamu lihat dan kamu dengar