Si bijak: "Aku telah membuat sebuah rumah pohon dari kayu-kayu kuat yang kudapat kemarin. Mari singgah ke rumahku..."
Si angkuh: "Hah, hanya begini saja rumah pohon buatanmu? Buatanku pasti
lebih bagus dari ini," saat berkunjung ke rumah pohon si bijak.
Si angkuh: "Di dalamnya akan kubuat nyaman dengan AC di sebuah sudut sehingga saat tidur di sana tak akan merasa sepanas ini."
Si bijak: "Ah benar kawan, memang itulah yang kita butuhkan. Sebuah
jendela, agar udara tidak pengap dan terasa sejuk." Maka si bijak
membuat beberapa buah jendela agar udara bisa berganti, dan di dalam
terasa sejuk.
Keesokan harinya, si angkuh kembali berkunjung ke rumah pohon si bijak.
Si angkuh: "Rumah pohonku tak akan sesunyi ini. Di sana pasti ramai dan
menyenangkan, banyak hiburan yang akan kubuat agar tidak bosan."
Si bijak: "Ah benar, hiburan apa yang bisa kuhadirkan di sini ya?" Si
bijak merenung sebentar. Membawa peralatannya kembali, memasang sebuah
meja dan mengatur beberapa buku di atasnya. "Rumah pohon ini tentu akan
memberikan kenyamanan saat membaca, didukung angin semilir dan suasana
yang tenang," pikir si bijak.
Si angkuh: "Akan kubangun lift
agar tak lelah saat memanjat di rumah pohonku nanti. Lihat saja, betapa
sulitnya kita memanjat tadi..."
Si bijak: "Terima kasih
saudaraku. Kau memang punya banyak ide." Si bijak kemudian mengambil
beberapa kayu dan dibuatnyalah anak tangga. Dengan sedikit
keterampilannya, ia membuat anak-anak tangga tersimpul kuat dengan tali
tambang. Jadilah sebuah tangga yang mempermudah orang yang ingin pergi
ke rumah pohon.
Si angkuh: "Tentunya aku tak akan sesembrono
kamu membiarkan sebuah rumah tak punya pintu. Aku akan membangun sebuah
pintu yang terbuat dari emas, indah dengan tatahan permata..."
Si bijak: "Wah benar juga, bagaimana jika cuaca hujan, tentunya air akan
mudah masuk jika tak ada pintu." Segeralah dibuat sebuah pintu agar
semua orang dapat terlindungi di dalam rumah pohon tersebut, tidak panas
dan tidak basah jika cuacaberubah..."
Suatu hari, si bijak
mengundang orang-orang untuk singgah ke rumah pohonnya. Banyak orang
yang mengagumi rumah pohon buatan si bijak. Tak sedikit pula orang yang
memesan dibuatkan rumah pohon. Sementara si angkuh hanya bisa berkoar,
mengoreksi semua pekerjaan si bijak namun tak pernah menunjukkan di mana
sebenarnya rumah pohon buatannya.
Ingatlah, bahwa sesumbar tak
akan menghasilkan apapun. Sebuah kesuksesan diawali dari ide yang
digabungkan melalui sebuah usaha. Belajar dari kesalahan dan pengalaman,
dan membuat semuanya menjadi lebih baik setiap harinya. Berhentilah
berbicara dan sesumbar saja, mulailah semuanya dengan aksi yang paling
sederhana. "HIDUP ADALAH PILIHAN"
Hidup selalu menawarkan pilihan; • Pilih Tersenyum atau Marah, • Pilih Memaafkan atau Membalas, • Pilih Mencintai atau Membenci, • Pilih Bersyukur atau Mengeluh, • Pilih Berharap atau Putus asa.
Tidak ada pilihan yg tanpa konsekuensi, Namun TUHAN selalu memberi yg terbaik.
RENCANA kita boleh INDAH, tapi rencana TUHAN adalah yg TERINDAH.
HIDUP kita mungkin baik-baik saja, tapi hidup BERSAMA-NYA lebih SEMPURNA.
PEKERJAAN kita mungkin MENJANJIKAN, tapi BERKAT TUHAN-lah yg menjadikan KAYA.
KEKUATAN tangan kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang HEBAT, tapi hanya BERSAMA TUHAN, kita menjadi LUAR BIASA.
Sebab Allah bukan hanya MENCUKUPI apa yg kita perlukan, tetapi DIA memberi BERKAT dengan BERKELIMPAHAN
0
komentar:
beritakanlah kepada saudara-saudaramu segala sesuatu yang baik dan penuh sukacita atas apa yang kamu lihat dan kamu dengar
0 komentar:
beritakanlah kepada saudara-saudaramu segala sesuatu yang baik dan penuh sukacita atas apa yang kamu lihat dan kamu dengar